Muhammadiyah dan Pembelaannya Terhadap Palestina


Ketua Bidang Tabligh Global dan Kerja Sama, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fahmi Salim mengingatkan peran Muhammadiyah membantu Rakyat Palestina tidak hanya baru-baru ini saja.

“Sejak sebelum ramai diperbincangkan oleh media sosial (medsos) seperti sekarang ini, Persyarikatan Muhammadiyah melalui tokoh-tokohnya ikut berperan menjadi delegasi perdamaian untuk rakyat Palestina,” dalam Kajian bertema “Muhammadiyah dan Perjuangan Bela Palestina” di Jakarta, Ahad (9/6/2024).

Fahmi kemudian menerangkan, pada tahun 1930-an ada tokoh sekaligus kader Muhammadiyah yang bernama Abdul Kahar Muzakkir yang gigih membangun diplomasi dengan dunia internasional untuk membela Palestina.

“Tidak hanya berdiplomasi membela Palestina, Abdul Kahar Muzakir ketika menuntut ilmu di Mesir juga aktif mengkonsolidasikan kekuatan dunia Islam untuk kemerdekaan Republik Indonesia,” tuturnya.

Bahkan, Kahar Muzakir diundang khusus oleh Mufti Besar Palestina yang bernama Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini untuk mengikuti Muktamar Alam Islam pada 1931 di Yerusalem, Palestina. “Abdul Kahar Muzakir ini orang Muhammadiyah, tokoh Muhammadiyah pertama yang terlibat dalam urusan Palestina,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut dia, pada 1937 Kahar Muzakir juga menghadiri muktamar yang sama di Suria dengan membawa mandat dari 34 organisasi Islam asal Indonesia, termasuk Muhammadiyah untuk menyuarakan pembebasan Palestina.

Selain Kahar Muzakir, Fahmi menuturkan, juga ada Muhammad Rasyidi, tokoh dan kader Muhammadiyah asal Yogyakarta yang ikut serta membela Palestina. Fahmi menyebut Rasyidi ini sebagai penerus perjuangan Kahar Muzakir di Timur Tengah.

“Keberpihakan Muhammadiyah terhadap pembebasan Palestina karena Muhammadiyah menjadikan Islam sebagai basis perjuangan. Islam bagi Muhammadiyah tidak hanya dimaknai sebatas perintah salat saja, dan ibadah-ibadah khusus saja,” paparnya.

Perjuangan pendahulu Muhammadiyah untuk membebaskan Palestina konsisten dilanjutkan Muhammadiyah sampai sekarang, baik melalui aksi-aksi simbolik, maupun bantuan sosial, kemanusiaan, sampai beasiswa pendidikan untuk rakyat Palestina. “Maka dari itu, supaya warga persyarikatan tidak melupakan sejarah perjuangan Muhammadiyah membela rakyat Palestina,” harapnya.

Sumber: Muhammadiyah.or.id

No comments

Silakan beri komentar

Powered by Blogger.